Kamis, 15 Oktober 2009

PANDUAN PRAKTIS MENSERVIS HP





Yang namanya barang elektronik, pasti akan mengalami kerusakan.apalagi kalau tidak terawat dan mengalami kecelakaan seperti benturan, jatuh di air, terbakar dll.
Begitu pula hand phone(HP) alat komunikasi yang bentuknya sangat kecil, dengan kemampuan yang bisa menggantikan peran kamera digital, radio bahkan televisi.pasti suatu ketika akan mengalami kerusakan juga.
Ternyata memperbaiki HP tidaklah sesulit yang anda bayangkan. Tetapi yang perlu anda ketahui adalah beberapa kaidah-kaidah ilmu elektronika. Tidak sulit kok.
Berikut ini kaidah-kaidah praktis ilmu dan peralatan elektronika yang perlu anda kuasai:
cara menggunakan multimeter
alat yang satu ini wajib anda fahami cara kerjanya.
Fungsi alat ini antara lain :
mendeteksi jalur yang putus, caranya :
menentukan fuse yang putus, caranya :
melihat kondisi baterai, caranya :
melihat kondisi charger, caranya :
Ada beberapa kerusakan yang umum terjadi pada HP
solder dan desolder hp
tidak seperti solder yang umumnya digunakan teknisi televisi, solder HP memiliki ujung yang sangat runcing. Sehingga memungkinkan kita untuk mensolder komponen-komponen yang sangat kecil.
Fungsi alat ini antara lain :
membongkar/memasang lampu LED, connector baterai,
menjumper jalur
megganti switch on/off
blower uap
alat ini digunakan untuk melepas dan memasang IC yang tidak mungkin dilepas menggunakan solder biasa.
Cara melepas dan memasang IC dengan alat ini adalah sebagai berikut :
power supply
fungsi dari alat ini antara lain :
menentukan kondisi HP bagus atau rusak, caranya :
penganti fungsi baterai saat HP diservis, caranya :
Selain dari alat-alat diatas, ada beberapa alat lagi yang diperlukan untuk menservis HP antara lain:
1. penghapus bolpen
2. obeng bintang
3. tang siemens
4. pinset
5. pencetak kaki IC BGA

Senin, 02 Maret 2009

PERBEDAAN TV LCD DAN PLASMA.

Mana yang lebih baik untuk anda? Plasma atau LCD?Baik plasma ataupun LCD merupakan standard display flat panel, namun terdapat perbedaan di antara keduanya. Plasma dan LCD mungkin tampak sama, namun layar plasma menggunakan matrix dari gas plasma cell yang tipis yang dihasilkan oleh tenaga elektrik untuk membuat gambar. Layar LCD (Liquid Crystal display) seperti bentuk sandwich yang dibuat dari crystal liquid, yang dimasukkan ke dalam ruang di antara dua piringan cermin. Gambar dalam LCD dibuat oleh banyaknya tenaga elektrik yang diaplikasikan ke dalam crystal.Keakuratan.Layar plasma memiliki batasan yang lebih tinggi melebihi LCD. Hal ini dikarenakan layar plasma memiliki display hitam lebih akurat daripada LCD, yang berarti kontras dan warna hitam televisi atau film yang lebih baik. Teknologi LCD lebih alami, di mana terdapat lapisan yang bercahaya yang ada di layar LCD, yang berarti akan sangat sulit untuk menghasilkan warna yang benar-benar hitam karena akan selalu ada pijaran cahaya yang ada di antara piksel.Sudut pandang.Terlepas dari kontras yang lebih baik untuk menampilkan hitam yang lebih hitam, layar plasma memiliki sudut pandang yang lebih baik daripada LCD. Sudut pandang di sini diartikan dalam posisi duduk user dari sisi manapun dapat melihat kualitas gambar yang sama. User akan mendapatkan warna yang lebih terang ketika duduk terlalu jauh dalam sudut pandang LCD, sedangkan layar plasma lebih solid dalam menghadirkan warna dari berbagai sudut. Konsumsi energi. Layar plasma masih memiliki batasan dalam kualitas gambar, sedangkan LCD mampu memberikan resolusi yang lebih baik. Bila dibandingkan dengan layar TV 15 inch hingga 42 inch, LCD mampu menghadirkan sesuatu yang slim dan penuh warna, juga lebih murah. LCD memiliki piksel yang lebih banyak daripada plasma dalam ukuran yang sama. LCD juga menggunakan energi yang lebih sedikit sekitar 30% energi daripada plasma.LCD juga lebih ringan daripada plasma dalam ukuran yang sama, sehingga lebih mudah untuk dipindahkan ke mana saja.Ketahanan. LCD memiliki ketahanan yang lebih lama daripada layar plasma. Sejak plasma model pertama, plasma telah kehilangan setengah efek cahaya setelah lebih dari 20.000 jam penggunaan. Sedangkan LCD mampu bertahan lebih lama sekitar 60.000 jam. Plasma juga dapat mengalami seperti layar yang terbakar ketika gambar terlalu lama di layar, sehingga menghasilkan bayangan dari gambar tersebut secara permanent. Walaupun plasma yang baru memiliki fitur screensaver, namun gambar yang seperti terbakar tersebut masih menjadi masalah.Kualitas gambar. Layar plasma dapat memproduksi warna yang lebih terang daripada LCD. Layar LCD memiliki tendensi untuk menampilkan gambar blur, yang akan tampil selama pergerakan scene yang cepat dalam film atau olahraga. Layar LCD model terbaru telah mengalami improvisasi yang signifikan. Oleh karena itu, jika user hendak membeli LCD, user dapat mengecek waktu respon piksel (dalam ms). Semakin rendah waktu respon piksel, semakin bagus kualitas gambar dalam pergerakan scene yang cepat.Tip menentukan pilihan, Jika anda menginginkan TV dengan ukuran kecil atau dibawah 50 inch maka LCD adalah pilihan terbaik mengingat harga LCD untuk ukuran tersebut jauh lebih murah bahkan semakian murah saat ini.Jika anda menginginkan TV berukuran besar atau lebih dari 50 inch maka kami menyarankan anda untuk membeli Plasma karena harga Plasma untuk ukuran diatas 50 inch jauh lebih murah dibandingkan dengan LCD.Terlepas Plasma atau LCD yang anda akan beli, pastikan bahwa TV tersebut mempunyai intergrated/ digital tuner (bukan analog) untuk mendapatkan hasil gambar yang lebih baik.

Senin, 02 Februari 2009

EELEKTRONIKA PRAKTIS

Operational Amplifier atau di singkat op-amp merupakan salah satu komponen analog yang sering digunakan dalam berbagai aplikasi rangkaian elektronika. Aplikasi op-amp yang paling sering dipakai antara lain adalah rangkaian inverter, non-inverter, integrator dan differensiator. Pada pokok bahasan kali ini akan dipaparkan beberapa aplikasi op-amp yang paling dasar, yaitu rangkaian penguat inverting, non-inverting differensiator dan integrator.
I. Pengertian Dasar Op-AmpOperational Amplifier atau di singkat op-amp merupakan salah satu komponen analog yang sering digunakan dalam berbagai aplikasi rangkaian elektronika. Aplikasi op-amp yang paling sering dipakai antara lain adalah rangkaian inverter, non-inverter, integrator dan differensiator. Pada pokok bahasan kali ini akan dipaparkan beberapa aplikasi op-amp yang paling dasar, yaitu rangkaian penguat inverting, non-inverting differensiator dan integrator.Pada Op-Amp memiliki 2 rangkaian feedback (umpan balik)yaitu feedback negatif dan feedback positif dimana Feedback negatif pada op-amp memegang peranan penting. Secara umum, umpanbalik positif akan menghasilkan osilasi sedangkan umpanbalik negatif menghasilkan penguatan yang dapat terukur.Op-amp idealOp-amp pada dasarnya adalah sebuah differential amplifier (penguat diferensial) yang memiliki dua masukan. Input (masukan) op-amp ada yang dinamakan input inverting dan non-inverting. Op-amp ideal memiliki open loop gain (penguatan loop terbuka) yang tak terhingga besarnya. Seperti misalnya op-amp LM741 yang sering digunakan oleh banyak praktisi elektronika, memiliki karakteristik tipikal open loop gain sebesar 104 ~ 105. Penguatan yang sebesar ini membuat op-amp menjadi tidak stabil, dan penguatannya menjadi tidak terukur (infinite). Disinilah peran rangkaian negative feedback (umpanbalik negatif) diperlukan, sehingga op-amp dapat dirangkai menjadi aplikasi dengan nilai penguatan yang terukur (finite).Impedasi input op-amp ideal mestinya adalah tak terhingga, sehingga mestinya arus input pada tiap masukannya adalah 0. Sebagai perbandingan praktis, op-amp LM741 memiliki impedansi input Zin = 106 Ohm. Nilai impedansi ini masih relatif sangat besar sehingga arus input op-amp LM741 mestinya sangat kecil.Ada dua aturan penting dalam melakukan analisa rangkaian op-amp berdasarkan karakteristik op-amp ideal. Aturan ini dalam beberapa literatur dinamakan golden rule, yaitu :Aturan 1:Perbedaan tegangan antara input v+ dan v- adalah nol (v+ - v- = 0 atau v+ = v- )Aturan 2:Arus pada input Op-amp adalah nol (i+ = i- = 0)Inilah dua aturan penting op-amp ideal yang digunakan untuk menganalisa rangkaian op-amp.II. Karakteristik Dasar Op-Amp Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa pada dasarnya Op-amp adalah sebuah differential amplifier (penguat diferensial), yang mana memiliki 2 input masukan yaitu input inverting (V-) dan input non-inverting(V+), Rangkaian dasar dari penguat diferensial dapat dilihat pada gambar 1 dibawah ini:
Gambar 1 : Penguat Diferensial
Pada rangkaian diatas, dapat diketahui tegangan output (Vout) adalah Vout = A(v1-v2) dengan A adalah penguatan dari penguat diferensial ini. Titik input v1 dikatakan sebagai input non-iverting, sebab tegangan vout satu phase dengan v1. Sedangkan sebaliknya titik v2 dikatakan input inverting sebab berlawanan phasa dengan tengangan vout.Diagram Blok Op-amp Op-amp di dalamnya terdiri dari beberapa bagian, yang pertama adalah penguat diferensial, lalu ada tahap penguatan (gain), selanjutnya ada rangkaian penggeser level (level shifter) dan kemudian penguat akhir yang biasanya dibuat dengan penguat push-pull kelas B. Gambar-2(a) berikut menunjukkan diagram dari op-amp yang terdiri dari beberapa bagian tersebut.
gambar-2 (a) : Diagram blok Op-Amp

gambar-2 (b) : Diagram schematic simbol Op-Amp
Simbol op-amp adalah seperti pada gambar-2(b) dengan 2 input, non-inverting (+) dan input inverting (-). Umumnya op-amp bekerja dengan dual supply (+Vcc dan –Vee) namun banyak juga op-amp dibuat dengan single supply (Vcc – ground). Simbol rangkaian di dalam op-amp pada gambar-2(b) adalah parameter umum dari sebuah op-amp. Rin adalah resitansi input yang nilai idealnya infinit (tak terhingga). Rout adalah resistansi output dan besar resistansi idealnya 0 (nol). Sedangkan AOL adalah nilai penguatan open loop dan nilai idealnya tak terhingga.Saat ini banyak terdapat tipe-tipe op-amp dengan karakterisktik yang spesifik. Op-amp standard type 741 dalam kemasan IC DIP 8 pin. Untuk tipe yang sama, tiap pabrikan mengeluarkan seri IC dengan insial atau nama yang berbeda. Misalnya dikenal MC1741 dari motorola, LM741 buatan National Semiconductor, SN741 dari Texas Instrument dan lain sebagainya. Tergantung dari teknologi pembuatan dan desain IC-nya, karakteristik satu op-amp dapat berbeda dengan op-amp lain.